Solar charge controller (SCC) type PWM berwarna hijau – tanpa merk – ini cocok dipergunakan untuk 3 jenis baterai yaitu
B1 – Lead Acid (12v/24V)
B2 – Lithium Ion (3 string 3.7v menjadi 11.1 V)
B3 – Lithium Iron Phosphate (4 string 3.2 v menjadi 12.8V)
Fitur :
Built in Industrial micro controller
Display LCD besar
3 Tahap manajemen pengisian baterai PWM
Proteksi arus pendek, proteksi open circuit, proteksi polaritas terbalik dan proteksi over load
Dual USB output maksimun 2.5A
Dual Mosfer reverse current protection,
Low Heat production
Koneksi Sistem
Sambungkan bkutub baterai + dan – ke port + dan – SCC
Hubungkan kutub + dan – solar panel ke port _ dan – SCC
Hubungkan Load ke SCC
Kabel baterai harus di hubungkan dengan SCC sependek mungkin untuk meminimalisir loss
Pada saat install pertama kali, set baterai sesuai dengan jenis-nya dan pastikan baterai mempunyai voltase yang cukup sehingga SCC dapat mengenali jenis baterai yang tepat.
Cara setting dan trouble shooting lainnya bisa dilihat selengkapnya di gambar terlampir
klik di gambar untuk membesarkan
Tabel Parameter teknis:
Voltase
12 / 24 V
Arus Charge
10 A / 20A/ 30 A (Tergantung type-nya)
Arus Discharge
10 A
Max Solar Input
Batt 12 V = 23V, Batt 24 V = 46V
Type Baterai
B1 – Lead Acid 12v/24v Auto B2 – Lithium-ion 3 string 3.7V = 11.1 V B3 – Lithium Iron Phosphate 3 string 3.2v = 12.8 v
Energi baru dan terbarukan sekarang sedang menjadi trend, pemanfaatan energi baru dan terbarukan sudah menjadi gaya hidup bagi sebagian orang. Demikan juga dengan saya, selain untuk menyalurkan hobi utak utik juga sebagai sarana mensyukuri nikmat Allah yang telah memberikan energi gratis melalui salah satu ciptaanya yaitu sinar matahari.
Untuk mulai membangun PLTS kita harus menentukan dulu apa tujuan kita membangun PLTS, kalau dari awal tidak jelas tujuannya kemungkinan akan mengalami pemborosan entah karena salah desain, salah beli alat, dasn lain lain. Beda tujuan beda pula pemilihan teknologinya, beda desain dan beda pula alat yang harus dibeli.
Yang kedua hitung kebutuhan daya yang akan di pasok oleh sistem PLTS kita, kebutuhan daya ini biasanya dalam satuan Watt Hour, yaitu berapa daya yang mau dipakai dan berapa lama pemakaiannya. Hal ini akan memperngaruhi pembelian alat yang harus disesuaikan dengan kapasitas yang mau kita pasang, termasuk di dalamnya berapa besar penampang kabel, berapa ampere MCB nya, berapa watt Inverternya, dan berapa besar panel surya yang akan kita beli.
Yang ketiga harus memperhitungkan faktor pengembangan kedepan, karena pembuatan sistem PLTS ini bisa dicicil mulai dari kapasitas kecil sampai ke kapasitas yang kta inginkan. Jangan sampai kita membeli alat kemudian tidak terpakai lagi karena pengembangan kapasitas. Peralatan yang bisa dicicil biasanya panel surya dan baterai.
Yang terakhir yang paling penting adalah ketersediaan dana, karena sampai saat tulisan ini dibuat peralatan yang dibutuhkan untuk membangun PLTS masih cukup mahal, jangan sampai karena keinginan mempunyai PLTS membebani belanja rumah tangga.
Bagi saya sendiri tujuan pembuatan PLTS adalah untuk backup jika sewaktu waktu mati lampu paling tidak untuk lampu penerangan dan pompa air dan juga sebagai penghemat biaya listrik serta mengisi waktu luang dengan kegiatan yang positif.
Nah di masa PSBB karena wabah Covid-19 ini waktu saya dirumah lebih banyak dari pada di kantor sehingga keinginan mempunyai PLTS sendiri bisa terwujud. Langkah pertama adalah mengumpulkan informasi tentang bagaimana membangun PLTS, saya mencari informasi dari grup grup komunitas panel surya, komunitas PLTS di facebook serta video video tentang PLTS di Youtube yang sangat melimpah. Setelah itu baru kita gambar desain PLTS yang akan kita bangun.
Ini adalah gambar desain PLTS yang akan saya bangun, saya menggunakan dua sistem yaitu OFF GRID yang terpisah sama sekali dari jaringan PLN yang berfungsi sebagai backup jika PLN mati dan juga sebagai penerangan 24 jam di rumah. Dan system ON-GRID yang tersambung ke sistem PLN untuk upaya penghematan di siang hari.
Alat alat yang harus disediakan :
Panel Surya 4 x 100 WP
Solar Charge Controller type MPPT 60A
Baterai 12V 100 AH
Inverter Pure Sine Wave 12V to 220V 1000 Watt
Inverter Grid-Tie 600 Watt
Beberapa alat listrik seperti MCB dan Change Over Switch, Watt Meter, Volt Meter dan Ampere Meter.
Beberapa sensor dan switch untuk otomasi lampu.
Kabel-kabel dan konektor MC4
Lampu DC
Semua alat saya beli secara online, termasuk kabel kabel karena di suasana PSBB banyak toko yang tutup dan agak riskan juga kalau harus keluar untuk membeli alat.
Rancang bangun diatas masih bisa dikembangkan, target saya panel surya untuk ON GRID total 600 WP dan OFF GRID 400 WP dengan baterai 200 AH.
Saat ini pilot project sudah jalan dengan konfigurasi OFF GRID selama 2 bulan bisa menyalakan lampu DC selama 24 jam dan menghidupkan pompa air 2 jam. Total lampu DC 60 Watt tetapi tidak semua nyala 24 jam. Setelah itu baru akan mulai pasang ON GRID di awal Juni ini.